Judul : Santapan Rohani -- Menantikan Allah
link : Santapan Rohani -- Menantikan Allah
Santapan Rohani -- Menantikan Allah
Teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia © LAI 1974
Ayub 25–27 ; Kisah Para Rasul 12
Suatu hari saya duduk bersama para penumpang lainnya dalam bus yang membawa kami ke ruang tunggu penerbangan selanjutnya. Tiba-tiba pengemudi bus mendapat perintah untuk berhenti sejenak. Karena waktu terbang sudah mepet, seorang penumpang tidak bisa menerima penundaan itu dan kehilangan kesabaran. Ia memarahi si pengemudi, memaksanya untuk mengabaikan perintah, bahkan mengancam akan menuntutnya. Tak lama kemudian, seorang petugas dari maskapai sambil berlari datang membawa sebuah koper. Dengan memandangi penumpang yang marah itu, si petugas menyodorkan koper yang dibawanya dan berkata, “Koper Anda ketinggalan. Saya dengar Anda akan menghadiri pertemuan penting, jadi saya pikir Anda pasti membutuhkan koper ini.”
Terkadang saya juga bersikap tidak sabar terhadap Tuhan, terutama soal kedatangan-Nya kembali. Saya pikir, Apa lagi yang Dia tunggu? Segala tragedi yang terjadi di sekitar kita, penderitaan yang dialami orang-orang yang kita kasihi, bahkan tekanan yang kita alami sendiri setiap hari rasanya terlalu besar untuk kita tanggung.
Namun, saya tersadar ketika mendengar seseorang bercerita bahwa ia baru mengenal Yesus, atau saya melihat bagaimana Allah bekerja di tengah segala kekacauan yang ada. Saya diingatkan pada peristiwa dalam bus tadi. Allah tahu banyak kisah dan detail yang tidak saya ketahui. Saya diingatkan untuk tetap mempercayai-Nya dan mengingat bahwa semua itu bukanlah demi kepentingan saya, melainkan demi rencana Allah yang memberikan waktu bagi orang-orang untuk bertobat dan mengenal Anak-Nya (2Ptr. 3:9).
Naskah Perjanjian Baru, yang ditulis dalam bahasa Yunani, menggunakan dua kata berbeda untuk kesabaran. Kata pertama menggambarkan kesabaran terhadap keadaan, sedangkan kata kedua adalah kesabaran terhadap manusia. Ketika teks bahasa Yunani menyatakan tentang kesabaran Allah, yang lebih sering dipakai adalah kesabaran yang terkait dengan manusia. Allah sabar terhadap kita bukan karena Dia tidak dapat memaksa kita untuk melakukan kehendak-Nya, melainkan karena Dia mengasihi kita, menghargai kehendak kita, dan telah memberi kita kemampuan untuk menentukan pilihan kita sendiri. Diadaptasi dari Discovery Series What Does the Bible Say About Patience? Baca di discoveryseries.org/q0722
Bagikan pendapat Anda tentang renungan hari ini di Facebook.
Anda bisa memberikan dampak yang berarti.
Persembahan kasih seberapa pun memampukan kami untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup.
Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat diterima dan dimengerti oleh semua orang.
Visi kami adalah melihat orang-orang dari segala bangsa mengalami persekutuan pribadi dengan Kristus, bertumbuh semakin menyerupai Dia, dan melayani di jemaat lokal yang merupakan anggota keluarga-Nya.
Copyright © 2016, Our Daily Bread Ministries, Grand Rapids, MI 49555 USA. Diperlukan izin tertulis dari Our Daily Bread Ministries untuk meneruskan atau menyebarluaskannya.
Anda menerima email ini karena alamat email Anda tercantum dalam daftar pembaca Santapan Rohani.
Berkomunikasi melalui email memampukan kami untuk mengabari Anda tentang perkembangan pelayanan dan penawaran materi kami secara lebih cepat dan hemat biaya.
Jika Anda tidak ingin lagi menerima Santapan Rohani melalui email, silakan klik di sini.
Demikianlah Artikel Santapan Rohani -- Menantikan Allah
Anda sekarang membaca artikel Santapan Rohani -- Menantikan Allah dengan alamat link http://beritayangterkini.blogspot.com/2016/07/santapan-rohani-menantikan-allah.html
0 Response to "Santapan Rohani -- Menantikan Allah"
Post a Comment